1.1. Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa Timur
Budaya merupakan suatu cara hidup bersama yang
berkembang dan dimiliki oleh masyarakat kemudian diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, karya seni dan masih bnyak lagi.
Sementara itu kebudayaan mempunyai
arti yang lebih umum menyangkut seluk beluk budaya itu sendiri dan mencakup
wilayah yang lebih luas. Dalam hal ini banyak kebudayaan didunia ini yang
memiliki banyak cirri cirri khusus dan perbedaaan yang jelas, namun sebagai
pelajar yang aktif kita harus berfikir positif akan perbedaan tersebut.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali
kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa
Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti
kebudayaannya pun berbeda.
Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma,
adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat
perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang
sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng
kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam
masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya,
sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing
kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala,
mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh
Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih
sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Saat pertama kali kita mendengar bangsa timur, maka yang
pertama kali terlintas di pikiran kita adalah orang yang memiliki kulit sawo
matang, atau berkulit putih, bermata sipit dan juga ciri-ciri fisik lain yang
merupakan ciri khas dari bangsa timur atau orang-orang asia pada umumnya.
Bangsa timur identik dengan benua
asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan
adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian
orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk
agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang
sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan
orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur
dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kepribadian bangsa timur dapat
diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah, bersahabat, tidak
individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun
umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita
tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa
yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang
ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang
sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu,
negara lain masih tertinggal.
namun sekarang ini banyak
kebudayaan asing yang masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa
timur, terutama hiburan. Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak
terlalu ssuai dengan adat dan istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro
kontra dalam kehidupan globalisasi ini. Jika terlalu berlebihan maka akan
berdampak buruk bagi kebudayaan ini selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi
dituntut untuk slalu pintar memilih dan menyaringnya.
1.2 Pengertian
Prosa Dan Puisi
A. Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi
karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta
bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Jenis tulisan prosa
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa
dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa
lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun. Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa
deskriptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif. Bentuk-bentuk prosa baru
adalah sebagai berikut:
Ø
Roman adalah bentuk prosa baru yang
mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Roman
mengangkat adapt atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara keseluruhan.
Ø
Novel adalah bentuk prosa baru yang
melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik,
dan yang mengandung konflik. Biasanya novel lebih pendek dari roman, tapi novel
lebih panjang dari cerpen.
Ø
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang
menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling
menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu
tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Ø
Riwayat adalah suatu karangan prosa yang
berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa
juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai
meninggal dunia.
Ø
Kritik adalah
karya yang menguraikan pertimbangan baik-baik suatu hasil karya dengan memberi
alas an-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya
objektif dan menghakimi.
Ø
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan /
ulasan suatu karya. Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya
tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll.
Ø
Esai adalah ulasan / kupasan suatu
masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya
bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya,
seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.
B. Pengertian Puisi
Puisi adalah
salah satu bentuk kesustraan. Puisi berasal dari kata “Poesis” dalam Bahasa
Yunani yang berarti membuat atau menciptakan. Puisi tersusun oleh satuan yang
disebut baris dan bait. Puisi terdiri atas 2 unsur yang menjadi cirri umum
puisi, yaitu unsur yang berkaitan dengan bentuk puisi dan unsur yang berkaitan
dengan makna puisi.
Unsur yang
berkaitan dengan bentuk puisi adalah bunyi (irama dan rima), pilihan kata, dan
tampilan cetak/tulisan. Unsur yang berkaitan dengan makna puisi adalah tema,
pesan tersurat, dan pesan tersirat. Puisi merupakan ekspresi perasaan, pikiran,
pendapat, dan sikap penulisannya sehingga makna puisi juga terkait dengan apa
yang ingin disampaikan penyair.
Sastra
Indonesia Modern terbagi atas:
a. A N G K A T A N 20 ( B A L A I P
U S T A K A )
Angkatan 20
disebut juga angkatan Balai Pustaka. Balai Pustaka merupakan nama badan yang
didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1908. Badan tersebut sebagai
penjelmaan dari Commissie voor De Volkslectuur atau Komisi Bacaan
Rakyat.Commissie voor De Volkslectuur dibentuk pada tanggal 14 April
1903. Komisi ini bertugas menyediakan bahan-bahan bacaan bagi rakyat Indonesia
pada saat itu.
Untuk
memperoleh bacaan rakyat, komisi menempuh beberapa cara, yaitu:
(1).
Mengumpulkan dan membukukan cerita-cerita rakyat atau dongeng-dongeng yang
tersebar di kalangan rakyat. Naskah ini diterbitkan sesudah diubah atau
disempurnakan.
(2).
Menterjemahkan atau menyadur hasil sastra Eropa.
(3). Menerima karangan
pengarang-pengarang muda yang isinya sesuai dengan keadaan hidup sekitarnya.
Naskah-naskah tersebut menggunakan
bahasa Melayu dan bahasa-bahasa daerah lainnya, serta berupa bacaan anak-anak,
bacaan orang dewasa sebagai penghibur dan penambah pengetahuan. Pada tahun 1917
Komisi Bacaan Rakyat barubah namanya menjadi Balai Pustaka.
Balai Pustaka menyelenggarakan
penerbitan buku-buku dan mengadakan taman-taman perpustakaan, dan menerbitkan
majalah.. Penerbitan majalah dilakukan satu atau dua minggu sekali. Adapun
majalah-majalah yang diterbitkan yaitu:
(1). Sari Pustaka
(dalam Bahasa Melayu, 1919)
(2). Panji
Pustaka (dalam Bahasa Melayu, 1923)
(3). Kejawen (dalam Bahasa Jawa)
(4). Parahiangan (dalam Bahasa
Sunda)
Ketiga majalah yang terakhir itu
terbit sampai pemerintah Hindia Belanda runtuh.
Lahirnya Balai Pustaka sangat
menguntungkan kehidupan dan perkembangan sastra di tanah air baik bidang prosa,
puisi, dan drama. Peristiwa- peristiwa sosial, kehidupan adat-istiadat,
kehidupan agama, ataupun peristiwa kehidupan masyarakat lainnya banyak yang
direkam dalam buku-buku sastra yang terbit pada masa itu.
Lahirnya
angkatan 20 (Balai Pustaka) mempengaruhi beberapa ragam karya sastra.
(e). P U I S I
Isi puisi angkatan 33 ini lebih
memancarkan peranan kebangsaan, cinta kepada tanah air, antikolonialis, dan
kesadaran nasional. Akan tetapi, bagaimanapun usahanya untuk bebas, ternyata
dalam puisi angkatan ini masih terikat jumlah baris tiap bait dan nama puisinya
berdasarkan jumlah baris tiap baitnya, seperti distichon (2 seuntai), terzina
(3 seuntai), kwatryn (4 seuntai), quint (5 seuntai), sektet (6 seuntai),
septima (7 seuntai), oktav (8 seuntai). Bahkan, ada juga yang gemar dalam
bentuk soneta. Hal tersebut tampak dalam kumpulan sanjak:
Puspa Mega karya Sanusi Pane
Madah Kelana karya Sanusi Pane
Tebaran Mega karya STA
Buah Rindu karya Amir Hamzah
Nyanyi Sunyi karya Amir Hamzah
Percikan Pemenungan karya Rustam effendi
Rindu Dendam karya J.E. Tatengkeng
Tokoh yang terkenal sebagai raja
penyair Pujangga Baru dan Penyair Islam adalah Amir Hamzah. Kumpulan sanjaknya
adalah Buah Rindu, Nyanyi Sunyi, dan Setanggi Timur.
Dengan
demikian, ciri-ciri angkatan 33 ini yaitu:
(1). Tema
utama adalah persatuan.
(2).
Beraliran Romantis Idialis.
(3).
Dipengaruhi angkatan 80 dari negeri Bewlanda.
(4). Genre sastra yang paling banya
adalah roman, novel, esai, dan sebagainya.
(5). Karya sastra yang paling
menonjol adalah Layar Terkembang.
(6). Bentuk
puisi dan prosa lebih terikat oleh kaidah-kaidah.
(7). Isi
bercorak idealisme
(8).
Mementingkan penggunaan bahasa yang indah-indah.
(3). A N G K
A T A N 4 5
Angkatan 45
disebut juga sebagai Angkatan Chairil Anwar atau angkatan kemerdekaan. Pelopor
Angkatan 45 pada bidang puisi adalah Chairil Anwar, sedangkan pelopor Angkatan
45 pada bidang prosa adalah Idrus. Karya Idus yang terkenal adalah Corat-Coret di Bawah Tanah
Karya-karya
yang lahir pada masa angkatan 45 ini sangat berbeda dari karya sastra masa
sebelumnya. Ciri khas
angkatan 45 ini yaitu bebas, individualistis, universalistik, realistik,
futuristik.
Karya sastra pada masa angkatan 45
ini adalah Deru Campur Debu (kumpulan puisi, 1949), Kerikil Tajam dan Yang
Terempas dan Yang Luput (kumpulan puisi, 1949), Tiga Menguak Takdir (kumpulan
puisi, 1950). Ketiga karya tersebut diciptakan oleh Chairil Anwar. Di samping
itu, karya sastra angkatan 45 lain adalah Surat Kertas hijau (kumpulan puisi)
karya Sitor Sitomorang, Bunga Rumah Makan (drama) karya Utuy Tatang Sontani,
Sedih dan Gembira (drama) karya Usmar Ismail, Surat Singkat Tentang Essai (buku
kumpulan Essai) karya Asrul Sani, Kesusasteraan Indonesia Modern Dalam Kritik
dan Essai (Kupasan kritik dan essai tentang sastra Indonesia) karya H.B.Jassin,
Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma (kumpulan cerpen) karya Idrus, Atheis
(roman) karya Achdiat Karta Miharja, Chairil anwar
pelopor Angkatan 45 (essai) karya
H.B.Jassin, dan sebagainya.
(4). A N G K A T A N 66
Nama angkatan 66 dikemukakan oleh
H.B.Jassin. Angkatan 66 muncul di tengah-tengah keadaan politik bangsa
Indonesia yang sedang kacau. Kekacauan politik itu terjadi karena adanya teror
PKI. Akibat kekacauan politik itu, membuat keadaan bangsa Indonesia kacau dalam
bidang kesenian dan kesusatraan. Akibatnya kelompok lekra di bawah PKI bersaing
dengan kelompok Manikebu yang memegang sendi-sendi kesenian, kedamaian, dan
pembangunan bangsa dan Pancasila.
Ciri-ciri
Angkatan 66, yaitu tema protes sosial dan politik, bercorak realisme,
mementingkan isi, dan memperhatikan nilai estetis. Karya sastra yang paling
dominan pada angkatan 66 ini adalah puisi yang berbau protes.
Beberapa
karya sastra pada masa angkatan 66 antara lain Tirani (kumpulan puisi)
karya Taufik Ismail, Pahlawan Tak dikenal (kumpulan puisi) karya Toto
sudarto Bachtiar, Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan puisi) karya W.S.
Rendra, Malam Jahanam (drama) karya Motinggo Busye, Kapai-Kapai
(drama) karya Arifin C.Noer, Perjalanan Penganten (kisah) karya Ajip Rosidi,
Seks sastra kita (Essai) karya Hartoyo Andang Jaya, Pagar Kawat berduri (roman)
karya Toha Mohtar, Pelabuhan Hati (roman) karya Titis Basino, Pulang
(novel) karya Toha Mochtar, Robohnya Surau Kami (Cerpen) karya A.A.
Navis, Merahnya Merah, Koong, Ziarah (novel) karya Iwan
simatupang, Burung-Burung Manyar (novel) karya Y.B. Mangunwijaya, Harimau-Hariamau
(novel ) karya Mochtar lubis, Hati Yang Damai, Dua Dunia, Pada Sebuah
Kapal, La Barka, Namaku Hiroko (novel) karya N.H. Dini.
1.3 Manusia
Dan Keadilan
A. Keadilan Menurut
Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan yang dimaksud
yaitu sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang banyak atau
sedikit. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan maka masing-masing harus mendapatkan benda atau hasil yang sama.
Menurut Plato Keadilan pada diri manusia dikatakan adil yaitu orang yang
mengendalikan diri dan perasaannya oleh akal sehatnya.
Adapun pendapat dari Socrates Keadilan dikatakan tercipta bilamana warga negara
sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Kenapa harus pada pemerintah, karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan
dinamika masyarakat.
Menurut pendapat yang lebih umum lagi dikatakan bahwa keadilan itu yaitu
pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Bisa juga
disebut keadilan itu keadaan bila setiap orang mendapat haknya dan mendapat
yang sama dari kekayaan bersama.
B. Keadilan Sosial
Bila membicarakan tentang Keadilan, tentu akan mengingat dasar negara kita
yaitu Pancasila. Dalam Pancasila yang kelima berbunyi “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Tentang Pancasila Bung Karno mengusulkan adanya
prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara Indonesia. Prinsip
tersebut dijelaskan sebagai prinsip “tidak ada kemiskinan didalam negara
Indonesia merdeka”. Usul dan penjelasan yang diberikan nampak adanya pengertian
kesejahteraan dan keadilan. Bung Hatta dalam uraian mengenai sila “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial
adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur”.
Disini jelas diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 1945
percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi yaitu dapat
mencapai kemakmuran yang secara merata.
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan
pengamalan pancasila dicantumkan kentuan sebagai berikut :
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia
menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat Indonesia”.
Untuk mewujudkan keadilan sosial, perbuatan dan sikap yang harus dipupuk, yakni
:
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
2. Sikap yang adil terhadap sesama manusia, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban serta menghormati semua hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang sedang memerlukan
pertolongan.
4. Sikap yang suka bekerja keras, rajin dan giat.
5. Sikap yang selalu menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk
mencapai kemajuan dan kesejahteraan secara bersama-sama.
Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dalaam kehidupan manusia
karena dalam hidup manusia selalu menghadapi keadilan atau ketidakadilan setiap
harinya. Oleh karena itu keadilan dan ketidakadilan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Banyak contoh hasil seni lahir dari imajinasi
ketidakadilan diantaranya drama, puisi, novel, musik dan sebagainya .
C. Berbagai Macam Keadilan
- Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Menurut pendapat
Plato keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang
membuat dan menjaga kesatuannya. Suatu masyarakat yang adil yaitu setiap orang
menjalankan pekerjaan yang cocok untuknya.
Keadilan dapat timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat
yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan
dapat terwujud didalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan
fungsinya secara baik dan benar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Adapun fungsi penguasa yaitu membagi fungsi-fungsi dalam negara kepada
masing-masing orang sesuai dengan keserasian. Ketidakadilan dapat terjadi
apabila adanya campur tangan terhadap pihak lain melaksanakan tugas-tugas yang
selaras akan menciptakan sebuah pertentangan dan ketidakserasian.
- Keadilan Distributif
Menurut pendapatnya Aristoles keadilan akan terlaksan
apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
secara tidak sama. Adapun contohnya sebagai berikut : Arman bekerja selama 15
tahun dan Adi bekerja selama 10 tahun. Pada saat diberikan hadiah harus
dibedakan Arman dan Adi yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Misalnya
Arman mendapat Rp. 200.000 dan Adi mendapat Rp. 150.000. Jika hadiah Arman dan
Adi sama justru itu yang tidak adil.
- Keadilan Komutatif
Bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan bagi umum. Menurut Aristoteles pengertian keadilan yaitu
merupakan asas pertalian dan ketertiban didalam masyarakat. Adapun contohnya
yaitu seorang dokter dipanggil oleh seorang pasien. Sebagai seorang dokter
harus menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya seorang pasien harus bisa
menanggapinya lebih baik lagi. Apabila hubungan keduanya berubah menjadi dua
insan yang saling mencintai dan menyayangi. Namun bila seorang dokter tersebut
belum berkeluarga akan menjadi baik-baik saja dan ada keadilan komutatif, namun
karena dokter tersebut sudah mempunyai keluarga, hubungan yang seperti ini akan
merusak rumah tangga dokter tersebut bahkan bisa menghancurkan rumah tangga.
Karena dokter tersebut sudah melalaikan tugasnya atau kewajibannya sebagai
seorang suami, sedangkan seorang pasien tersebut telah merusak rumah tangga
dokter tersebut.
D.
Kejujuran Jujur atau Kejujuran yaitu apa yang dikatakan oleh seseorang
sesuai dengan hati nuraninya atau sesuai dengan kenyataan yang ada, bisa juga
kenyataan yang benar-benar ada terjadi tidak direkayasa. Jujur juga bisa
dikatakan seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan yang melanggar
agama dan hukum. Kejujuran akan mewujudkan keadilan sedangkan keadilan akan
dapat menuntun pada kemuliaan yang abadi. Sikap yang jujur akan memberikan dan
ketentraman pada hai seseorang yang telah jujur.
Barang siapa yang berkata dengan jujur sesuai dengan kenyataan artinya orang
tersebut telah berbuat yang benar. Oreng yang tidak dapat dipercaya tutur
katanya atau tidak bisa menepati janjinya maka orang tersebut termasuk kedalam
orang yang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan. Kejujuran dapat
dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi. Adapun kesadaran moral adalah
kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri
berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dari situ manusia dihadapkan antara yang
halal dan yang haram, yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Dalam kehidupan sehari-hari jujur dan tidak jujur adalah merupakan bagian hidup
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.
E. Kecurangan
Curang atau
kecurangan dapat dikatakan dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, sama seperti
licik meskipun tidak serupa benar. Kecurangan sebagai lawan dari kejujuran.
Curang atau kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati
nuraninya, atau sudah berniat ingin melakukan kecurangan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih atau besar. Yang dimaksud dengan keuntungan
yaitu berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan
kesenangan untuknya meskipun orang lain akan menderita karenanya sikap
curangnya itu.Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, dan ingin
menimbun kekayaan yang berlebihan dengan maksud dan tujuan agar dianggap orang
yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila disekelilingnya hidup
menderita. Dalam agamapun tidak dibenarkan apabila orang mengumpulkan
harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, atau mengumpulkan harta
dengan cara yang curang atau licik. Hal seperti ini dalam istilah agama tidak
diridhoi oleh Tuhan. Berbagai macam sebab orang yang melakukan curang atau
kecurangan. Ada 4 aspek yaitu:
1. Aspek Ekonomi,
2. Aspek Kebudayaan,
3. Aspek Peradaban, dan
4. Aspek Teknik.
Apabila ke-4 aspek tersebut dilaksanakan secara wajar
maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral dan norma-norma
hukum. Namun apabila manusia dalam hatinya telah ada jiwa yang tamak, iri,
dengki maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma agama dan
norma hukum maka terjadilah curang atau kecurangan.
F. Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama
baik yaitu nama yang tidak tercela atau buruk. Seseorang akan menjaga dengan
sangat hati-hati agar namanya tetap baik.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berpulih mata lebih baik berpulih tulang”
artinya itu adalah orang lebih baik mati daripada harus malu. Betapa sangat
besar nilai nama baik itu sehingga nyawapun menjadi taruhannya. Penjagaan nama
baik erat sekali hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan
seseorang. Yang dimaksud perbuatan atau tingkah laku disini adalah cara
berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin, cara menghadapi orang,
perbuatan yang dihalalkan agama, dan lain-lain. Pada dasarnya pemulihan
nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang
diperbuatnya tidak sesuai dengan moral dan akhlaknya.
G. Pembalasan Pembalasan adalah suatu reaksi
atas perbuatan orang lain. Reaksi dapat berupa juga perbuatan yang
sama,perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan
dikarenakan oloh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan
yang bersahabat pula, sebaliknya pergaulan yang penuh dengan kecurangan
menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Dalam bergaul manusia harus
mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral atau sikap yang baik.
slam sebagai agama, pada
hakikatnya terlihat pada aspek nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di
dalamnya. Salah satu bentuk elaborasi dari nilai-nilai kemanusiaan itu adalah
pengakuan yang tulus terhadap kesamaan dan kesatuan manusia. Semua manusia
adalah sama dan berasal dari sumber yang satu, yaitu Tuhan. Yang membedakan
hanyalah prestasi dan kualitas takwa. Dan bicara soal takwa, hanya Tuhan semata
yang berhak melakukan penilaian.
Tujuan hakiki dari semua agama
adalah membina manusia agar menjadi baik dalam semua aspek: fisik, mental,
moral, spiritual, dan aspek sosialnya. Intisari dari semua ajaran agama
berkisar pada penjelasan tentang masalah baik dan buruk. Yakni menjelaskan mana
perbuatan yang masuk dalam kategori perbuatan baik yang membawa kepada
kebahagiaan, dan mana perbuatan buruk yang membawa kepada bencana dan
kesengsaraan. Agama memberikan seperangkat tuntunan kepada manusia agar
mengerjakan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk demi kebahagiaan dan
ketenteraman manusia itu sendiri. Tuhan, Sang Pencipta, sama sekali tidak
merasa untung jika manusia mengikuti aturan yang diwahyukan, sebaliknya juga
tidak merasa rugi jika manusia mengabaikan tuntunan-Nya.
Salah satu tuntunan agama yang
mendasar adalah keharusan menghormati sesama manusia tanpa melihat jenis
kelamin, gender, ras, suku bangsa, dan bahkan agama. Karena itu, setiap agama
mempunyai dua aspek ajaran: ajaran tentang ketuhanan dan kemanusiaan. Islam,
misalnya, memiliki ajaran yang menekankan pada dua aspek sekaligus: aspek
vertikal dan aspek horizontal. Yang pertama berisi seperangkat kewajiban
manusia kepada Tuhan, sementara yang terakhir berisi seperangkat tuntunan yang
mengatur hubungan antar-sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Sayangnya, dimensi horizontal ini tidak terwujud dengan baik dalam
kehidupan penganutnya, khususnya dalam interaksi dengan sesamanya.
Tauhid adalah inti ajaran Islam
yang mengajarkan bagaimana berketuhanan, dan juga menuntun manusia bagaimana
berkemanusiaan dengan benar. Dalam kehidupan sehari-hari, tauhid menjadi
pegangan pokok yang membimbing dan mengarahkan manusia untuk bertindak benar,
baik dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia, maupun dengan alam
semesta. Bertauhid yang benar akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang
baik di dunia dan kebahagiaan hakiki di akhirat.
Sumber:http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab7-manusia_dan_keadilan.pdf
http://araahe.blogspot.com/2010/12/kebudayaan-bangsa-timur.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://beniazhari.blogspot.com/2010/12/kepribadian-bangsa-timur_18.html
http://putriayuningtyas.ngeblogs.info/2010/10/28/kepribadian-bangsa-timur/
http://putriayuningtyas.ngeblogs.info/2010/11/15/penyebab-perubahan-kebudayaan/
http://www.sribd.com/doc/18266644/perubahan-kebudayaan